Animal Rights
Selamat Malam!
Tidakkah hewan satu ini imut dan lucu?
Tidakkah hewan satu ini imut dan lucu?
Tentu saja lucu, mungkin untuk sebagian orang masih terasa meyeramkan ya karena agak asing. Kita coba hewan yang satu ini, yang selalu hadir dalam keseharian kita.
Sangat menggemaskan, bukan?. Wah sepertinya kurang adil kalau saya hanya menampilkan hewan darat seperti gambar di atas. Yuk, dilihat lagi. Ini dia.....
Semua minta dipeluk ya hehe, benar-benar menyenangkan bisa melihat bahkan memelihara hewan yang kita sukai. Mmm kenapa ya saya menampilkan foto-foto hewan ini? Cuma hiburan? Lebih dari itu, guys :). Tadi saya terlibat perbincangan cukup serius dengan seorang teman tentang HAM. Kemudian jiwa penyayang binatang saya spontan keluar, " Human Rights is too mainstream. People always talk about it. Let see, kick up a cat. Is that right or wrong? Is that permitted? What really does matter is, kicking up a human. It's a foul of what we call human rights. But for me, kick a cat or do abuse to animal does matter. Animal also have the rights to live ". Kemudian teman saya mengisyaratkan bahwa dia setuju dengan ucapan saya. Hal sepele yang jarang dipikirkan oleh manusia , namun itu pun tidak dibenarkan untuk dilakukan.
Sebelum kita mulai, saya mau kasih tau dulu nih bahwa saya sedang menuntut ilmu di jenjang perguruan tinggi dan menekuni jurusan Sastra Jerman. Jadi saya mohon maaf jikalau apa yang saya tuangkan di sini dirasa kurang baik atau berkenan, karena saya tidak mengambil bidang hukum ataupun pengetahuan alam untuk ditekuni maka tentu saja pengetahuan saya soal hukum dan pengetahuan alam masih sangat terbatas. Tapi tujuan saya menulis ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa hewan dan manusia memiliki hak yang sama di muka bumi ini untuk menjalani hidup.
Berapa sering Anda mendengar kasus seputar hewan akhir-akhir ini? Cukup sering, bukan? Mulai dari yang postif sampai yang negatif, dari yang menggembirakan sampai yang memprihatinkan. Rasanya belum lama kan berita yang menceritakan bahwa seorang tukang sapu di Kebun Binatang Taman Safari tewas diterkam Harimau Sumatra. Menyedihkan. Eits, jangan asal tuduh dahulu.. Mari kita lihat, apa sih latar belakangnya sampai hal fatal tersebut bisa terjadi?
Baca berita lengkapnya di sini http://www.wartanews.com/monaspolitan/588ee076-8270-c612-44fd-fcc47f1aaa7c/petugas-kebersihan-taman-safari-diterkam-harimau
Ini menurut pendapat saya sebagai penikmat sajian program televisi yang menampilkan dunia hewan dan kecantikan mereka. Segala sesuatu terjadi dengan alasan. Kemudian saya akan memaparkan baik dari sisi Harimau, pengelolaan kebun binatang maupun petugas.
Harimau Sumatra memang merupakan hewan buas yang juga berperan sebagai predator dalam ekosistem, maka tentu saja jiwa menyerang/ memangsa selalu melekat pada dirinya. Nah, saat berada di dalam kebun binatang atau taman marga satwa tentunya Harimau akan beradaptasi karena mereka disajikan makanan (daging) untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka, tanpa mereka harus memangsa hewan lain. Untuk meghindari terjadinya kejadian yang tidak diinginkan, maka harus dikontrol besarnya porsi makan hewan tersebut. Jika tidak sesuai dengan kebutuhannya, tentu akan timbul masalah. Tak heran jika Harimau sangat lapar dan tidak bisa berbuat apa-apa, maka tak ada cara lain kecuali memangsa yang ada di sekitarnya.
Bicara soal pemenuhan gizi hewan yang baik, maka kita akan mempertanyakan tentang pegelolaan kebun binatang tersebut. Apakah sudah cukup baik perawatan yang dilakukan oleh petugas kebun binatang terhadap hewan-hewan yang ada? Kita bisa membuktikan sendiri saat mengunjungi kebun binatang tersebut. Jika hewan, dalam hal ini Harimau Sumatra diberi makan dengan baik dan teratur, maka Harimau akan terjaga nafsu liarnya untuk berburu. Tidak hanya makanan, tetapi juga masalah keamanan. Saat saya berkunjung ke Taman Safari sekitar 2 bulan yang lalu, saya merasa kurang aman dan nyaman menyaksikan 4 ekor Harimau bercengkrama. Meskipun saya seorang pecinta binatang, tetap saya merasa ketar-ketir untuk mengambil gambar mereka. Pagar yang dipasang mengitari tempat tinggal mereka tidak cukup tinggi untuk mencegah mereka loncat keluar dan menerkam pengunjung. Ini foto hasil jepretan saya sendiri.
3 ekor Harimau Sumatra sedang beradu cakar.
Kemudian, petugas kebersihan kebun binatang. Sungguh malang nasibnya. Niat mencari nafkah, malah nyawa melayang diterkam seekor hewan Karnivora. Dalam hal ini, dari sisi kemanusiaan tentu tidak etis menyalahkan keberadaannya di sekitar kandang Harimau karena memang telah menjadi tanggung jawabnya untuk menjaga kebersihan lingkungan kebun binatang. Namun, sebagai pelajaran untuk kita semua harusnya kita selalu waspada saat berada di dekat hewan buas/liar seperti Harimau. Bahkan seorang pawang Harimau pun tidak boleh lengah, karena hewan bukan manusia yang memiliki kepekaan sosial. Saat lapar, maka tidak ada banyak waktu bagi si Harimau untuk memilih mangsaya, yang terdekatlah yang diburu. Keselamatan kerja yang paling utama.
Mmm.... kasus ini merupakan tamparan sekaligus pelajaran agar tidak terjadi lagi di kemudian hari, meskipun ini bukan kasus yang baru seputar hewan buas merenggut nyawa manusia. Untuk memberi ingatan pada Anda bahwa sebelumnya, kasus semacam ini banyak terjadi di hutan Sumatra yang banyak lahannya dialihfungsikan atau pembukaan lahan yang kemudian menyebabkan Harimau kehilangan habitat dan sumber makanannya. Lalu keluar lah mereka dari hutan dan mulai masuk ke pemukiman penduduk, karena lapar mereka memangsa hewan ternak/ peliharaan warga bahkan yang paling tragis sampai menyerang warga kampung tersebut. Menyedihkan.
Pada akhirnya, saya berharap masih banyak manusia berhati mulia yang tidak hanya memikirkan tentang dirinya sendiri namun juga lingkungan sekitarnya. Tuhan dengan sangat adil menempatkan kita manusia dan hewan di habitat yang berbeda agar tidak saling menganggu. Jika hidup kita tidak ingin diganggu oleh hewan buas, lantas mengapa kita dengan teganya membabat habis rumah mereka?
Komentar
Posting Komentar